(Gambar: pesandesain.com)
Untuk membuat sesuatu, biasanya kita akan memulainya dari masterial-material
dasar. Demikian pula saat kita harus membuat sebuah desain yang baik,
kita harus mengenal dahulu material-material dasar dalam desain. Material
dasar ini disebut sebagai elemen desain.
Elemen-elemen desain meliputi garis (line), bentuk (shape), teksture,
ruang sisa (space), ukuran (size), nilai (value) dan warna. Semua elemen
desain ini sebenarnya sudah kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, jadi
bukan hal yang sama sekali baru.
Sama seperti bumbu dasar untuk sebuah masakan, elemen dasar memiliki
kemiripan fungsi dengan bumbu dasar tersebut. Penggunaan masing-masing
elemen desain dalam sebuah layout akan memberikan sebuah layout yang berbeda.
Bila kita sudah memahami masing-masing bumbu dasar itu, kita bisa membuat
resep baru. Demikian pula bila kita sudah memahami penggunaan masing-masing
elemen dasar tersebut, kita dapat membuat sebuah desain dengan layout
yang sam sekali baru.
Elemen-elemen desain antara lain :
1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik
poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis
lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk
membangun bentuk atau konstruksi desain.
Macam-macam garis beserta
artinya :
Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.
Lengkung S : Grace, keanggunan.
Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan.
Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan, kerinduan dan sebagainya.
Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan dsb.
Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.
Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan.
Spiral : Kelahiran atau generative forces.
Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang menyenangkan.
Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar, hasrat yang tumbuh.
Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang.
Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat.
Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan kekokohan.
Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.
Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.
Radiation Lines : Pemusatan, peletupan atau letusan.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar.
Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran
(circle), dan segitiga (triangle).
Sementara pada kategori sifatnya,
bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
2.1) Huruf
(Character) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat
digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal
dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb.
2.2) Simbol
(Symbol) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili
bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai
simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata,
misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana
(simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).
2.3) Bentuk
Nyata (Form) : bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari
suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda
lainnya.
3. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan
permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara
dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan
sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet,
baju, kulit kayu, dan lain sebagainya.
4. Ruang (Space)
Ruang
merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada
praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain.
Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana
kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus
dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti
sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan
menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar
kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat
menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda
sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih
dahulu.
6. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam
obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas,
menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk
visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu
warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color/RGB) yang biasanya
digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang
dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color/CMYK) yang
biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda
padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.
http://irfanfd.blogspot.com.au
http://faculty.petra.ac.id
pesandesain.com